Laman

Rabu, 30 Januari 2013

cerpen dia tetap ayahku



. . .DIA TETAP AYAHKU. . . 
Nama ku Raka Putra Pratama ,Usiaku 17 tahun sekarang aku duduk di kelas 2 SMU, Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara.Aku memiliki adik perempuan namanya Raya Putri Pratama (Aya), usianya 16 tahun dan dia duduk di kelas 1 SMU. Kita  bersekolah di tempat yang sama. Kami lahir dari keluarga yang cukup sederhana.Ayah dan Bunda ku adalah harta yang paling berharga yang aku miliki,karena dia selalu membawa keceriaan dalam hidup kami.
Pagi ini, Aku masih terlelap dalam tidurku terdengar suara Bunda memanggilku,
“Raka..bangun ayo kita solat subuh berjama’ah”panggil Bunda dari balik pintu kamar ku
“iya bun..nanti aku menyusul”jawabku dengan malas
Aku pun beranjak dari tempat tidurku. Solat subuh berjamaah bersama ayah,Bunda dan Raya adalah kewajiban yang selalu kami lakukan setiap pagi.
Seusai solat kami semua  bersiap untuk melakukan aktivitas masing-masing,Terlihat bunda yang sedang sibuk menyiapkan makanan untuk kami.
“Pagi bun..”sapa ku
“Pagi  sayang, Ayah dan Aya mana kok  belum turun”tanya bunda ketika melihat aku seorang diri duduk di meja makan
“Masih di atas bun”jawabku
“Huh..lama banget yah mereka”ucap bunda
“Ya.bun padahal perutku udah keroncongan ni”ucapku protes
“Sabar yah sayang ,tunggu mereka turun dulu,bentar lagi juga turun”jawab bunda  sambil membelai lembut rambutku
Tak lama Ayah dan Aya pun terlihat menuruni tangga
“pagi  bunda, pagi jagoan ayah “sapa ayah ketika melihat aku dan ibu yang sudah menunggu
“Pagi yah,lama banget sih,  cacing di perut aku dah pada demo ni”protes ku pada ayah
“maaf sayang, ya udah ayo kita makan”ucap ayah
Dan Ayah pun memimpin do’a sebelum kita makan,Seusai makan ayah pun mengantarkan aku dan Aya untuk ke sekolah.
“Oya..hari minggu kalian ada acara ga?”tanya ayah pada ku dan Raya sambil mengendarai mobilnya
“ga ada yah,kenapa“jawab Raya
“Ayah mau ajak kalian jalan-jalan”jawab ayah tersenyum
“asiik ayo yah “sambar Raya dengan penuh  semangat
“minggu kemarin kan kita udah jalan-jalan yah, emang mau kemana lagi?Bosen ah yah”ucap ku protes
“iihh kakak minggu kan emang waktunya buat weekend”protes Raya
“rencananya ayah mau ngajak kalian ke panti asuhan, kenapa Raka ga bisa ikut?kalau raka ga ikut berarti  ga jadi dong”ucap ayah dengan wajah kecewa
“kenapa ke panti yah,mending kita ke taman cibodas yah”ucap Raya keberatan
“Habis ayah bosen kalau jalan-jalan ke luar cuman buat weekend doang, ke panti lebih seru di sana banyak orang-orang yang bisa kita buat bahagia udah gitu dapet pahala pula”ujar ayah
“ide bagus tuh yah, kan kita dah lama ga kesana, kalau kesana mah aku semangat yah”jawabku penuh semangat
“yah ke panti, mau ga mau harus ikut”Jawab Aya tak lagi bersemangat
“Sayang kan kita juga harus berbagi sama orang lain”jawab ayah sambil mengelus rambut aya
“iya ayah”jawab raya penuh senyum
Tak terasa kami pun sampai di gerbang sekolah,Aku dan Raya pun berpamitan pada ayah dan keluar dari mobil.
Waktu terus berjalan pelajaran terakhir di kelas XI IPA 2 yaitu bahasa indonesia, Di sisa waktu pelajaran kami semua di suruh Pak Wandi guru bahasa indonesia untuk membuat  cerita tentang sosok seorang ayah bagi kami.Dengan penuh semangat dan tanpa ragu aku pun langsung menuliskan semua isi pikiran dan hati ku tentang seorang ayah.Tak terasa kini giliran aku harus maju ke depan tanpa ragu aku pun maju kedepan kelas
“Saya akan menceritan sosok seorang Pratama Putra yaitu ayah saya. Dia adalah seorang  ayah yang menjadi pelabuhan hati aku untuk mengadu, Segala perjuangan yang dia lakukan selama ini hanya untuk aku,adik ku dan bundaku.Dia adalah teladan bagi ku. Aku ingin  seperti dia yang selalu membawa kebahagiaan,Canda dan tawa di sisi kami.Dia tak pernah gentar untuk menggoreskan senyuman di bibir kami. Tak pernah terbayang oleh ku bila dia harus pergi dalam hidupku.Mungkin lebih baik aku yang pergi terlebih dahulu agar aku tidak pernah merasakan betapa sakitnya kehilangan dia. Ayah kau segalanya untukku jangan pernah berubah sedikitpun dan tetap bersama kami di sini.  anugrah terindah yang tuhan berikan padaku yaitu ketika aku terlahir di keluarga ini.Mempunyai ayah dan bunda yang begitu sempurna untuk ku.yang mengajarkan aku untuk menjadii yang terbaik untuk semua orang. Inilah sosok ayah bagiku terima kasih”Ucapku memaparkan tulisan yang telah ku buat
Suasana kelaspun menjadi ramai karena sambutan tepuk tangan dari teman-temanku.Terlihat Pak Wandi yang tersenyum mendengar tulisan aku.
Bel tanda usai pelajaran pun berbunyi. Aku bersiap untuk pulang ke rumah.Namun ketika aku hendak pergi melangkah keluar kelas. Terdengar suara pak Wandi memanggil ku.
“Raka”panggil Pak Wandi
Panggilan pak Wandi menghentikan langkahku, Aku pun menghampiri Pak Wandi
“Ada apa pak??”tanya ku pada pak wandi
“Tulisan kamu tadi bagus sekali,Bapak ingin kamu membawakan tulisan kamu saat pembagian rapot, Kamu bisa menambahkan tulisan kamu lagi. Kamu mau kan?”ucap pak wandi penuh harapan
“mm..gimana yah pak,Saya tidak terlalu percaya diri untuk membawakan tulisan ini,di depan orang banyak pak!”jajwab ku ragu
“kenapa harus tidak percaya diri tulisan kamu itu bagus sekali. Bapak hanya ingin memberikan contoh pada teman-teman kamu yang lainnya agar mereka bisa menghargai kedua orang tua mereka,dan bapak juga ingin menunjukan pada orang tua wali nanti bahwa begitu berharganya mereka dan betapa  pentingnya suport mereka bagi anak-anak mereka untuk bisa melangkah maju ke depan”jelas pak wandi meyakinkan ku
Aku hanya terdiam penuhkeraguan mendengar ucapan pak wandi tadi, Melihat diriku terdiam pak wandipun berkata”Bapak yakin kamu bisa,masa kamu ga yakin sama diri kamu sendiri! Tenang bapak akan mengajarkan kamu intonasi pembacaan tulisan ini, biar nanti ayah dan ibu mu tambah bangga melihat penampilan kamu, Karena bapak ingin kamu terlihat perfect di penampilan ini”
“oke pak saya sanggup”jawabku penuh semangat
“nah gitu dong, mulai besok kita latihan yah,sekarang kamu pulang kalau bisa tambahin tulisan kamu oke!!”ucap pak Wandi
“Siap pak”ucapku sambil melangkah meninggalkan pak wandi dan berpamitan
Malam ini selesai makan malam, Tanpa membuang waktu aku bergegas untuk menyelesaikan tulisanku yang  akan ku tambahkan sesuai amanat pak wandi tadi.
“Ka mau kemana semangat amat”tanya bunda ketika melihat aku begitu bersemangat melangkah meninggalkan meja makan
“iya ni.. mau kemana jagoan ayah”sambar ayah mengulangi pertanyaan bunda
“ehh.. aku mau ke kamar, mau ngerjain tugas  “jawab ku tersenyum
“Oo ..ya udah sana kerjain tugasnya”ucap ayah
“oya ka jangan malem-malem yah tidurnya. Inget waktu”ucap bunda mengingatkan aku
“oke bos”jawab ku sambil mengacungkan jempol ku, Aku pun bergegas menuju kamarku, Lalu ku goreskan penaku ke dalam kertas untuk menulis semua yang aku rasa kan dan aku pikirkan, Aku baca kembali dan tak kala akupun menghapus kata-kata yang kurang nyambung lalu ku ganti oleh kata-kata yang lebih pantas. Tanpa terasa jam di kamarku menunjukan pukul 10. Aku pun menghentikan tugas ku ,lalu tidur terdengar suara bunda membuka pintu kamar ku, Untuk memastikan aku telah selesai mengerjakan tugas ku.Ketika  melihat ku yang sudah terbaring bunda menghampiriku dan mencium lembut kening ini,lalu mematikan lampu kamarku dan pergi meninggalkanku.
Siang ini seusai pulang sekolah Pak wandi menunggu ku untuk berlatih, sebelum latihan aku pun memberitahukan pada Raya bahwa hari ini aku tak bisa ikut pulang dengannya karena ada urusan, Tak ada satupun  yang tahu bahwa aku akan tampil nanti di acara pembagian rapot selain pak wandi karena aku ingin memberi kejutan pada ayah,bunda dan adikku. Aku ingin ini semua menjadi benar-benar sebuah kejutan.
Hari berganti hari tanpa lelah aku terus berlatih, agar aku bisa menampilkan yang terbaik nanti karena aku ingin semua bangga terhadapku dan tanpa menggoreskan sedikitpun rasa kecewa terutama pada pak Wandi yang telah memberikan kepercayaan pada diriku.Biasanya aku selesai latihan pukul 5 sore,setelah sampai di rumah aku mandi, solat magrib,mengaji, makan malam, lalu solat isya, dan setelah itu aku belajar hingga aku tertidur dan terbangun menjelang pagi saat azan subuh berkumandang.Tanpa terasa kini aku sudah begitu jarang berkumpul dengan keluarga ku.
Malam ini aku terbangun dari lelapnya tidurku, Aku melihat waker di kamarku menunjukan pukul 2 . namun rasa ingin ke kamar mandi  tak dapat aku tahan, dengan rasa kantuk yang menggelayut dimataku, akupun beranjak dari tempat tidurku dan ku buka pintu kamar,Aku turuni anak tangga satu persatu untuk menuju kamar mandi yang berada di bawah. Namun langkahku terhenti ketika aku melihat sosok seorang wanita  yang aku kenal sedang tertidur pulas di sofa ruang keluarga.Ku hampiri  sosok itu.
“Tumben banget bunda tidur di sofa,ayah kemana yah??”gumam ku dalam hati begitu bingung ketika melihat bunda yang tertidur pulas di sofa.
Rasanya aku tak tega harus membangunkan bunda yang begitu pulas tertidur, tapi aku juga tak tega bila harus melihat dia tertidur di atas sofa ini.Tanpa ragu aku pun melangkah ke kamar bunda untuk mengambilkan selimut dan bantal untuknya dan memakaikan bantal dan selimut pada tubuh bunda, Akhirnya aku putuskan untuk menemani bunda tidur di sofa.
Pagi ini bunda membangunkan aku yang tertidur lelap di sofa
“sayang bangun”ucap bunda yang duduk di sampingku
“ya bunda”jawabku
“sayang kamu kenapa tidur di sofa”tanya bunda sambil mengelus rambutku
Aku pun beranjak  dari posisi tidurku dan berkata”iia.. bun semalem aku liat bunda tidur di sofa,jadi aku temenin deh bun abis aku ga tega liat bunda”
Mendengar ucapan ku,bunda memeluk aku,lalu akupun melanjutkan ucapanku”bunda kenapa tidur di sofa??”
Bunda hanya terdiam mendengar ucapan ku dan melepaskan pelukannya,sambil memegang tangan bunda aku pun berkata”bunda kenapa sih,kok diem aja!! Kan aku nanya sama bunda”
“bunda ga apa-apa sayang,ya udah sekarang kamu ngambil wudhu kita solat subuh yah”ucap bunda sambil membelai rambutku dan pergi meninggalkan aku.
Entah apa yang terjadi sama bunda,Namun aku tak bisa memaksa bunda untuk cerita padaku , Akupun langsung bangkit  dan mengambil air wudhu. Pagi ini aku yang memimpin solat subuh seusai solat dan berdoa
“bun ayah mana kok aku ga liat??”tanya aya yang heran karena pagi ini ayah tak ada
“ayah ada urusan”jawab bunda singkat
“urusan apa bun??ayah berangkat jam berapa atau malam ini ayah ga pulang”ucap aya
Bunda hanya terdiam mendengar ucapan aya,Aku sangat menanti jawaban bunda karena hal itu yang menjadi salah satu pertanyaanku.
“ayah pergi tadi pas kalian masih tidur,ayah ga sempet pamit sama kalian soalnya ada urusan mendadak”jawab bunda gugup
“terus ayah semalem pulang jam berapa”tanya aya
Sambil menatapku bunda lalu menjawab”jam 10 ayah udah pulang kan kamu udah tidur”
Aku tau semua  yang bunda ucapkan itu bohong,semalem aku ga liat ayah saat aku terbangun mengambilkan selimut untuk bunda di kamar bunda tak terlihat sosok ayah di sana,dan aku tau tatapan bunda tadi menyuruhku untuk bungkam tentang apa yang terjadi agar aya tidak berpikir apa-apa tentang ayah.
Mendengar ucapan bunda aya pun percaya dan langsung pergi meninggalkan aku dan bunda
“bunda”sapa ku menghentikan langkah bunda yang hendak pergi
“kenapa sayang”jawab bunda begitu tenang
“kenapa bunda lakuin ini semua??”tanya ku pada bunda
“lakuin apa?”jawab bunda
“kenapa bunda berbohong pada aya"ucapku menjelaskan
Bundapun terdiam sejenak dan berkata dengan lirih”cuman itu yang bisa bunda lakuin,soalnya bunda  ga tau harus menjawab apa lagi kalau adikmu nanya tentang ayah”
“bun cerita sama aku ada apa dengan ayah dan bunda, kenapa jadi kaya gini? Jangan bunda pendam sendiri,aku sudah dewasa bun, siapa tau aku bisa ngasih solusi atau membantu bunda menjawab pertanyaan Raya”ucapku
“bunda ga tau harus cerita apa sama kamu, soalnya bunda juga ga tau apa penyebab ini semua. Nanti ketika bunda tau semuanya,Bunda janji aka cerita sama kamu,sekarang kamu siap-siap sana ke sekolah”jawab bunda
“janji yah bun, buat cerita apa pun  yang terjadi aku ga mau kalau bunda sedih”ucapku lalu ku peluk erat tubuh bunda
Siang ini aku pulang seorang diri, Karena Raya meminta ijin padaku untuk pergi ke toko buku bersama temannya. Sesampai di depan gerbang terlihat mobil ayah terparkir di halaman rumah ku. Akupun mempercepat langkahku untuk melihat ayah.Karena memang beberapa hari ini aku tak bertemu ayah dan rasa rindu di hati ini sudah terlalu besar padanya. Ketika sampai di depan pintu, Ayah terlihat keluar dari dalam rumahku seorang diri
“ayah”sapaku sambil mendekatinya
“eh jagoan ayah sudah pulang,kok sendirian adikmu mana”tanya ayah ketika melihat aku seorang diri
“dia tadi minta izin untuk ke toko buku”jawabku
“maaf yah sayang ayah buru-buru,ayah pergi dulu yah”ucap ayah memeluk ku, lalu pergi meninggalkan aku
“ayah mau kemana”tanya ku
Belum sempat menjawab pertanyaanku,Ayah langsung mengendarai mobilnya.
Dengan penuh rasa kecewa akupun masuk kedalam rumahku.
“Assalamualaikum”sapaku
Berkali-kali aku mengucapkan salam, Namun tak ada jawaban dari dalam rumah lalu aku pun memanggil bunda berkali-kali tapi sama saja tak ada jawaban.
Aku langkahkan kakiku menuju kamar bunda.Ketika ku buka pintu kamar bunda. Aku melihat sosok seorang wanita yang sedang duduk tertunduk di pinggir tempat tidurnya
“bunda”sapaku sambil menghampirinya
“kamu udah pulang ka”jawab bunda dengan suara sendu dan berusaha mengusap air matanya
“bunda kenapa?”tanya ku ketika melihat mata bunda yang sembab
“ga apa-apa sayang,kamu sudah makan belum?”jawab bunda mengalihkan pertanyaanku
“bunda jawab pertanyaan aku,bunda kenapa”tanya ku sekali lagi
“bunda ga apa-apa sayang”jawab bunda
“tadi pagi bunda janji mau cerita apa pun yang terjadi sama aku,tapi apa sekarang bunda sembunyiin semua ini”ucapku memohon
Bunda hanya terdiam,lalu aku pun meneruskan ucapanku”ayah yah bun??”
Bunda pun memalingkan wajahnya dan menangis lirih, Melihat bunda akupun langsung memeluknya mencoba menenangkannya.
“Apa yang ayah lakuin sampai bunda menangis begini”tanya ku kesal
“ga ayah ga lakuin apa-apa,kami hanya bertengkar kecil kok. Sekarang kamu makan dulu yah,dan janji sama bunda jangan katakan hal ini sama Raya”ucap bunda berusaha menenangkan aku.
Aku pun hanya mengngagukan kepalaku, dan pergi untuk makan
Minggu pagi ini ketika usai solat subuh terlihat ayah terburu-buru hendak pergi entah kemana melihat itu semua Raya pun bertanya”ayah mau kemana kok buru-buru banget”
“ayah ada urusan”jawab ayah singkat
“ayah kan janji sama kita mau ke panti asuhan”ucap aya kecewa
“ayah ga bisa ada urusan yang tak bisa ayah tinggalkan”jawab ayah
“ayah urusannya besok aja,kan ayah udah janji sama aku mau jalan-jalan”ucap aya merengek
“kamu tuh di bilang ayah banyak urusan berisik banget sih”jawab ayah dengan nada tinggi
Mendengar jawaban ayah Raya hanya tertunduk dan menangis. Dan ayah pun pergi begitu saja tanpa memperdulikan Raya bahkan tanpa berpamitan pada bunda.
Melihat Raya menangis bunda pun menghampirinya untuk menenangkan dan memeluknya
“bun kok ayah marah-marah sih”ucap raya lirih
“ayah bukan marah-marah sayang, tapi ayah lagi pusing banyak kerjaan,Jadi kamu harus mengerti oke, sekarang hapus airmata kamu nanti kita jalan-jalan “ucap bunda menenangkan
“aku udah ga mau jalan-jalan bun, aku pengen di rumah aja”ucap raya lalu pergi ke kamarnya
Aku pun mendekati bunda yang duduk di sofa
“Aku sekarang tau bun apa yang terjadi antara kalian?”ucapku sambil duduk di samping bunda
“yah... kamu sudah cukup dewasa untuk memahami ini semua,jadi ga ada yang harus di sembunyiin lagi sama bunda”jawab bunda sambil  memandang ku
“ini kenapa bun?”tanya ku sambil ku pegang  wajah cantik bunda yang memar
“auw..”ucap bunda kesakitan
“kenapa bun, kemarin aku lihat ga ada?ayah yah bun?”ucapku dengan nada khawatir
“ga kok sayang, tadi pagi bunda ke jatuh di kamar mandi terus kebentur deh”ucap bunda
“ga bohong kan bun?”ucap ku menegaskan
“ga sayang”jawab bunda memelukku
Hari ini adalah pembagian rapot, Hari yang sangat aku nantikan dan Aku berharap hari ini ayah dapat melihat penampilanku, Pagi ini ketika sarapan aku tak melihat sosok ayah ada di antara kita
“bun ayah mana?”tanya ku
“ayah ga pulang lagi sayang”jawab bunda begitu lirih
“kemana bun?”tanyaku
Belum sempat bunda menjawab pertanyaanku Raya telah menghampiri aku dan bunda
“bun hari ini kita bagi rapot, bunda sama ayahk ke sekolah aku kan?”ucap Raya
“mm...iya nanti bunda kesana”jawab bunda ragu-ragu
“aku sama kakak berangkat duluan yah bun,soalnya kita mau prepare bun”ucap Raya
“oke sayang”jawab bunda
Setelah acara pembagian rapot selesai,Kini acara yang di nanti pun tiba.Saatnya penampilan aku. Ketika aku naik ke atas panggung terlihat bunda duduk seorang diri di kursi penonton, Rasa kecewa pun meliputi  hati ku ini. Namun aku berusaha untuk tenang.
“saya Raka  Putra Pratama dari kelas XII IPA 1 akan membawakan puisi untuk semua ayah yang kami cintai”
Ayah . . .
 Kaulah tempat yang menjadi  pelabuhan hatiku untuk berkeluh kesah
Seorang pejuang yang tak pernah menyerah
Yang tak pernah merasa getar untuk menggoreskan senyuman di bibir kami
Dan tak pernah merasa lelah untuk memberikan yang terbaik untuk kami
Ayah . . .
Andai kau tau betapa berartinya dirimu bagiku
Betapa sangat berharganya dirimu bagi ku
Dan kehadiranmu yang selalu ku tunggu
Ayah. . . .
Temanilah aku hingga akhir hidupku
Janganlah pernah berubah sedikitpun
Jangan tinggalkan aku
Berjanjilah ayah
Tuhan. . .
Jagalah selalu ayah ku
Lindungi selalu ayahku
Dan selamatkan ia selalu
Tuhan . . .
Ijinkan aku untuk bisa membuatnya bahagia
Ijinkan aku untuk bisa membuatnya bangga
Ijinkan aku untuk bisa menggoreskan senyum kebahagian dan kebanggan di bibirnya
Tuhan . . .
Sampaikan padanya bahwa aku butuh dia
Bahwa aku mencintainya
Bahwa aku tak akan menjadi apa-apa tanpanya
Tuhan . . .
Sungguh ku berterima kasih padamu
Atas semua kebahagiaan ini
Atas semua anugrah terindah yang kau berikan  ini
Dan terima kasih kau berikan aku ayah dan bunda yang luar biasa
Terima kasih untuk semuanya
Ayah . . .
Kau lah pahlawanku
Kau lah idola ku
Dan kau lah teladanku
Terima kasih ayah
Ucap cinta ku padamu
Sepanjang masa

Terlihat bunda yang menangis dari kursi penonton, Aku tau pasti bunda merasakan apa yang aku rasakan saat ini. Moment yang aku tunggu hari ini datang juga walau aku berharap ayah hadir dan menyaksikan aku mengungkapkan semua isi hati ku ini. akupun turun dari panggung dengan sambutan tepuk tangan dari semua orang. Pak Wandi pun menyambutku dengan peluk hangat di bawah tangga dan berkata”kamu hebat raka,bapak yakin ayah kamu pasti bangga memiliki anak sepertimu”. Mendengar ucapan pak Wandi aku hanya bisa terdiam dalam pelukkannya.Sambil melepaskan pelukannya pak wandi pun berkata”Antarkan bapak pada Ayah mu”
Dengan wajah tertunduk akupun menjawab”Ayah tak bisa hadir pak hari ini, Maka itulah yang membuat aku  sangat kecewa pak, Hari yang saya nantikan, hal yang saya bayangkan akan begitu indah namun hanya menjadi bayangan dan tak mampu untuk menjadi sebuah kenyataan. Saya berharap ayahku yang menjemput aku saat turun dari atas panggung tersenyum bangga dan memelukku dengan penuh kebanggaan tapi itu semua..”ucapan ku lalu terdiam mendengar ucapan ku pak Wandi kembali memelukku
“Kamu ga boleh sedih, mungkin memang ayahmu saat ini tak bisa datang,itu semua dia lakukan untuk bisa memberikan yang terbaik nantinya buat kamu,adikmu dan bundamu”ucap pak Wandi begitu bijak
Mendengar ucapan itu aku begitu tenang ku hapus airmataku, lalu ku hampiri bunda di kursi penonton,Melihat kedatanganku Bunda menyambutku dengan pelukan erat darinya dan berkata”bunda bangga sama kamu amat sangat bangga”Ucapan Bunda membuat aku tak lagi menangis dan membuat aku untuk semakin tegar hadapi semua ini karena aku harus menemani bunda dan tak boleh sedikitpun lengah menjaga bunda dan Raya.
“kakak..”sapa Raya sambil memeluk aku lalu berkata lagi”kakak super hebat, aku bangga sama kakak 2 jempol buat kakak”sambil menunjukan kedua jemari jempolnya
”bunda..gimana rapot kita?”tanya Raya
Bunda pun langsung mengangkat kedua jempolnya”anak bunda dua-duanya hebat,kalian berdua dapat rengking 1 dan kamu raya masuk kelas IPA”ucap bunda lalu memeluk aku dan aya
Setelah pembagian rapot kemarin, kini libur panjang pun datang, berbeda jauh dengan liburan kemarin, Aku dan Raya hanya berdiam diri di rumah. Tetapi semua tetap mengasikan walau tanpa ayah. Beberapa minggu ini ayah tak pulang sejak pertengkarannya dengan bunda.Aku dan Raya pun sudah mulai terbiasa tanpa kehadiraanya,bahkan aku merasa bahwa kami sejak dahulu memang tak memiliki ayah. Dan mungkin Raya sudah mulai bosan bertanya tentang ayah dan mendengar jawaban bunda yang selalu bilang ayah sibukL
Malam ini aku terbangun dari lelapnya tidurku, karena keringnya tenggorokan ini, dengan rasa malas dan kantuk aku turuni anak tangga satu per satu. Namun langkahku terhenti , ketika aku mendengar suara gundah dari kamar bunda dan ayah.
“Ayah sudah pulang”ucapku pelan ketika hendak melangkah pergi tiba-tiba aku mendengar suara bunda yang sedang marah, membuat aku mengurungkan niatku untuk pergi dan aku pun berdiam diri di depan pintu kamar mereka sambil menlihat dan mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi ,
“Aku tau mas sekarang mas memiliki wanita lain selain aku.Tak ada yang harus di sembunyikan lagi mas aku tau itu semua” terdengar suara  bunda dengan nada sedikit tinggi
“bagus kalau kamu tau,jadi saya ga harus bersusah payah menjelaskan padamu lagi”jawab ayah begitu santai
“inget mas sama anak-anak, Aku rela mas sakitin,aku rela mas pukul sampai aku memar begini. Tapi aku mohon mas jangan pernah tinggalkan anak-anak dan buat mereka kecewa”ucap bunda menurunkan nada bicaranya
“mereka sudah besar pasti mereka semua akan lebih mengerti”ucap ayah
“ga segampang itu mas buat mereka mengerti,mas enak-enakan selingkuh, tapi apa mas pernah tau kalau anak-anak mas di sini nanyain mas,sampai-sampai aku bingung buat jawabnya. Dan saat pembagian rapot,  Mas tau ga kalau raka jagoan mas nyiapin puisi buat mas. Dia berlatih berhari-hari berharap ayahnya liat penampilannya. Tapi apa??mas ga punya waktu buat mereka sama sekali mas,mas membuat mereka kecewa ” jawab bunda dengan lirih
“Aahh.. saya ga peduli. Itu urusan kamu”ucap ayah
“seenaknya mas ngomong begitu,sekarang apa sih mau mas, jangan terlantarin kita kaya gini”ucap bunda menangis
“Saya ga pernah terlantarin kalian,Saya tetap memberi kamu nafkah,memberimu uang untuk keperluan kamu dan anak-anak”jawab ayah
“bukan uang yang kami butuhkan,saya dan anak-anak cuman butuh kamu yang dulu”ucap bunda
“saya bukanlah yang dulu lagi,saat ini saya sudah menemukan wanita yang benar-benar saya butuhkan dan saya cari”ucap ayah dengan nada tinggi
“apa mas?mas tau apa yang mas ucapkan tadi,aku istri mas ,sakit mas hati aku.. dan jagan pernah salahkan aku kalau nanti mereka membenci mas, karena sikap mas seperti ini”ucap bunda sangat lirih
“yang saya mau saat ini hanya ingin hidup bersama wanita yang saya cintai dan saya ga perduli akan apa yang terjadi nanti”jawab ayah
“maksud mas”tanya bunda
“saya ingin menceraikanmu”jawab ayah
“jangan mas,gimana anak-anak??cukup saya yang tersakiti kasihanilah mereka”ucap bunda lirih
“saya ga perduli”jawab ayah
“mas aku mohon,jangan tinggalin aku sama anak-anak,biarkanlah aku di madu asal anak-anak masih memiliki ayah”ucap bunda sambil tekuk di hadapan ayah
“wanita itu tidak ingin cintanya terbagi,dia ingin memiliki saya seutuhnya”ucap ayah
“jangan mas,jangan ceraikan aku...”jawab bunda dengan derai airmata di pipinya
“kamu tuh di bilangin susah banget  sih”jawab ayah
“tapi mas”belum sempat bunda melanjutkan kata-katanya tamparan keras dari ayah telah mendarat di wajah cantik bunda hingga dia terjatuh ke lantai.
Melihat kejadian itu aku langsung berteriak”Bunda...”dan menghampiri bunda lalu memeluknya
Terlihat wajah ayah yang terkejut melihat kehadiranku,
“cukup yah..jangan sakitin bunda lagi. Dan bunda cukup ga perlu mohon-mohon lagi sama ayah. Kita udah terbiasa bun hidup tanpa ayah, kalau saat ini ayah mau pergi,pergilah yah tapi satu hal yang harus ayah tau jangan lagi datang dan menemui kita dan ayah ga perlu kirim-kirim uang untuk biaya aku dan raya karena aku yang akan menggantikan ayah. Sku akan mencari uang bantu bunda, semua  aku lakuin karena aku tak ingin di biayai oleh laki-laki yang sudah mencampakan aku,adikku dan terutama bundaku”ucapku
“sejak kapan kamu mulai kurang ajar”jawab ayah sambil mengangkat tangannya untuk memekul ku
“jangan mas,cukup aku yang kamu lukai jangan sekali-kali kamu sentuh anakku”sambar bunda dan melindungi aku
“kenapa ayah mau pukul aku. Pukul yah kalau ayah emang belum puas nyakitin kita.aku salah besar ternyata , dulu aku ingin seperti ayah,ayah adalah teladan aku,idola bagi aku, tapi ternyata aku salah ayah sama sekali tidak pantas untuk di teladani bahkan di idolakan. Pergilah yah dan aku yakin suatu saat nanti ayah akan menyesal,pegang janji aku yah dan jangan sekali-kali berharap bisa menyentuh adik  dan bundaku atau menyakiti mereka”ucapku llirih
“Ayah akan pergi dan tunggu saja surat cerai yang akan saya ajukan ke pengadilan”ucap ayah sambil melangkah pergi
Seperginya ayah aku berusaha untuk menenangkan bunda.
“jadi selama ini wajah bunda memar karena ayah”ucapku pada bunda sambil membelai lembut wajah cantik bunda
Bunda hanya menganggukan kepalanya
“kenapa bunda berbohong padaku”ucapku
“bunda ga mau kalian sedih dan membenci ayah kalian”jawab bunda lirih
“bunda sungguh kami ga akan pernah sedih kehilangan ayah seperti dia,bahkan aku lebih sedih kalau  bunda tetap sama ayah dan terus di sakiti. Aku ga mau itu terjadi”jawabku sambil memeluk erat bunda
“kalian memang yang terbaik buat bunda”ucap bunda memeluk erat tubuh ini
Bulan demi bulan telah berlalu  Ayah dan Bundapun telah berpisah dan Raya pun telah mengetahui  semua yang terjadi antara ayah dan bunda bahkan dia lebih dewasa menerima ini semua di bandingkan apa yang aku dan bunda bayangkan.
Siang ini ketika aku,Bunda dan Raya sedang asik duduk di depan televisi,Tiba terdengar suara ayah “Assalamualaikum”sapa ayah
Mendengar ucapan itu kami pun menoleh kebelakang,Sungguh terkejut aku, ketika aku melihat ayah bersama istri barunya bergandengan mesra di depan kami semua.Melihat semua itu aku pun jadi emosi seakan aku tak rela melihat semua ini”ngapain anda kesini lagi”
“iya ngapain lagi ayah kesini”sambar Raya
“Ooo..sabar anak-anak ayah,Ayah kesini cuman mau ngambil barang-barang ayah dan ayah juga mau ngingetin sama kalian kalau rumah ini akan di jual secepatnya”ucap ayah
“Maaf andabukanlah ayah kami lagi,ambil saja barang-barang anda kami semua pun sudah tak sudi untuk menampungnya”jawab Raya begitu emosi
Ayahpun pergi membereskan semua barang-barangnya di bantu oleh istri barunya itu.
Setelah selesai membereskan barangnya ayahpun pergi dan sebelum pergi dia berkata”sekali lagi ayah mau ngingetin kalau rumah ini akan di jual, jadi kalian harus segera pergi dari sini”
“sabar bapak Pratama Putra kita semua juga bakal pergi tanpa membawa apapun dari sini, Dan kita akan pergi dari kota ini. Supaya kita tak lagi bertemu dengan orang seperti anda”jawabku ,Mendengaar ucapanku ayahpun pergi.
Setelah kepergian ayah bunda merangkul aku dan Raya lalu menyuruh kami duduk dan berkata ”Kalian ga boleh seperti itu,Dia tetaplah ayah kalian,seperti apapun dia dan bagaimanapun dia,Namun di dalam darah kalian mengalir darah ayah yang selama ini selalu berjuang untuk kita dan memberikan pelajaran berharga untuk kita. Bahkan dia pula lah yang membuat kalian semakin dewasa.Bunda ga akan pernah melarang kalian untuk bertemu dengan ayah.Atau menghalangi ayah bertemu kalian”
 Setelah kejadian itu aku,Bunda dan Raya pun pindah ke Bandung. Kini aku bersekolah sambil kerja part time yah lumayan buat bantu-bantu bunda,walau awalnya dia tak mengizinkan karena saat ini aku ssudah kelas 3 dan sebentar lagi akan menghadapi ujian, Tapi aku bisa untuk meyakinkan bunda dan berjanji tak akan ada yang berubah pada nilai ku dan waktu belajar ku,dan bunda kini menjadi guru meneruskan pekerjaannya yang dahulu.Walau sekarang kami hanya bertiga namun kebahagiaan ini sama sekali tak berubah seperti dulu.Kini tak ada lagi airmata yang ada hanya canda dan tawa.Dan sekarang idola ku bukanlah ayah tapi bunda.Tapi ayah akan selalu menjadi ayahku seperti apapun diaseperti yang bunda ajarkan pada aku dan Raya

  _Inilah keluarga yang selalu menjaga dan menghargai_

Dan inilah cinta ga perlu punya keluarga yang sempurna,Tapi kesempurnaan itu sendiri akan hadir, ketika kita bisa menghadapi semua masalah bersama-sama dan tidak membiarkan seseorang terus terluka demi kebahagian yang menjadi sebuah fatamorgana. Karena kebahagian tercipta dengan adanya rasa CINTA...

...WE LOVE  YOU MOM ...

..........................................YOU ARE VERY EVERYTHING momJ.......................................................



 Profil Penulis

Nama                     :Umi Kulsum
facebook :umii wishy-washy


Cerpen kau lebih dari indah


  KAU LEBIH DARI INDAH                                                     
 

 Nama ku Winda, Aku menemukan cinta pertama aku saat aku duduk di kelas 1 smp. Mungkin terlalu dini untuk aku mengenal arti cinta saat usia aku baru menginjak angka 13. Aku menemukan pacar pertama aku melalui Hp,Ketika itu Ada nomor nyasar di hp aku, Dan akhirnya  kisah kita berlanjut, Saat itu hanya dia lah yang dapat mengerti semua suasana hati aku.Namanya Resa Suharsanto

Sejak kepergian ayah aku entah mengapa rasanya aku betul-betul kehilangan sosok seorang ayah, Namun setelah kehadiran Resa, Aku menemukan kembali kasih sayang seorang ayah. Walau aku belum mengetahui seperti apa wajah Resa yang selama ini hanya aku kenal melalui handphone seluler ku.

Siang itu tepatnya Hari jumat Aku dan resa sepakat untuk bertemu di rumah salah satu sahabat aku indri namanya, Seusai pulang solat jumat.Entah mngapa hati aku jadi tak karuan saat ingin bertemu dengan resa.
“win itu kayanya resa deh”ucap Indri sambil menunjuk ke seorang laki-laki yang sedang  mengendarai motor mio.
Aku pun menoleh ke arah yang di tunjuk Indri, dan lelaki itu pun menoleh ke arah aku, lalu dia menghampiri aku.
“hai.. kamu winda yah”sapa resa menunjuk aku
Entah mengapa hati aku berdegub begitu kencang ketika aku melihatnya
“iya aku winda, oya kenalin ini sahabat aku indri”jawab aku dengan perasaan grogi
“mending ngobrolnya di dalam aja”kata indri mengajak aku dan resa ke dalam rumahnya.
Aku dan Resa pun masuk ke dalam rumah indri,Resa duduk di samping aku,sungguh entah apa yang aku rasakan ada perasaan yang tak pernah aku ketahui dan tak aku mengerti.
“Kamu dari tadi di sini”tanya resa
“yah lumayan dari pas pulang sekolah, aku langsung kesini”jawab aku
“udah bilang belum sama mama kalau kamu mau main dulu, nanti mama nyariin lagi”ujar resa
“udah”jawab aku singkat,  jujur entah mengapa aku tak kuasa menatap dia terlalu lama,karena perasaan ini terlalu menguasai aku dan aku takut persaan ini di ketahui oleh resa.
“ini minumannya udah datang di minum yah, jangan di liatin aja”ujar indri pada kami dan pergi meninggalkan kami berdua.
Setelah kepergian indri suasana menjadi hening tak ada pembicaraan antara aku dan resa. Ketika aku melirik ke arah resa, aku dapati dia sedang memperhatikan aku.
“Kamu kenapa sih,liatin aku kaya gitu”tanya aku yang mulai risih dengan padangan resa padaku
“ga apa-apa, aku seneng aja liat kamu abis kamu manis banget sih”jawabnya
“ih.. kamu bisa aja”jawab aku dengan malu-malu.
Namun dia tetap menatapku .
“udah atuh jangan kaya gitu”ucap aku sambil memalingkan wajahnya dengan tangan aku.
“ih..pelit banget sih kamu mentang-mentang manis,”jawab resa sambil mencubit pipi aku.
Suasana berubah menjadi begitu ceria,Resa memang selalu membuat suasana hati aku menjadi begitu bahagia.Tak terasa waktu bergulir begitu cepat.
“yah kayanya aku harus pulang,soalnya aku harus nganterin mama aku dulu,ayo pulang”ucap resa sambil menarik lengan aku
“nanti aja, aku mau bantuin indri beres-beres dulu”jawab aku
“udah sana pulang,kalau kaya gini mah kecil buat gue ga nyampe setengah menit”ucap indri mempropokasikan
“iihh .. indri makasih banget yah atas semuanya”ucap aku
“yah nyantai aja,lagian rumah gue kan jadi rame gara-gara ada kalian,sering-sering yah kesini biar ga sepi ni rumah”ucap indri dengan tulus
“kita pulang dulu yah ndri”pamit resa
Akhirnya, aku pulang bersama resa,tak ada pembicaraan selama perjalanan, hingga akhirnya aku sampai di gang rumah aku dan mengucapkan terima kasih pada resa.

Setelah pertemuan itu Aku dan Resa menjadi semakin akrab, dia sering mengantar atau menjemput aku ke sekolah. Padahal sekolah aku begitu jauh di banding sekolahnya.
Tanpa terasa 1 bulan sudah aku mengenal resa. Saat aku sedang belajar hp ku bergetar ternyata ada sms dari resa
Nanti pulang sekolah aku jemput yah,
Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan sama kamu
Tunggu aku datang yah J
Aku pun membalasnya
Okay... J
Tapi jangan lama-lama yah datangnya
Entah apa yang ingin resa katakan pada aku,pikiran itu terus menghantui aku hingga jam sekolah pun berakhir.
Ketika aku berniat sms resa ,tapi hp aku malah bergetar terlebih dahulu ketika aku lihat ternyata dari resa
Aku udah sampai
Sekarang aku ada di depan gerbang
Kamu udah pulang belum??
Sambil berjalan aku pun membalas sms darinya
Udah
Tunggu yah aku lagi jalan ke gerbang
Dari kejauhan telah tampak resa yang sedang duduk di atas motornya menunggu aku,aku pun mempercepat langkah aku.
“hai udah lama nunggunya”ucap aku setelah sampai di hadapannya
“ga kok,ayo naik”jawabnya tersenyum manis
Kami pun pergi dan sampai di sebuah danau yang indah
“waah bagus banget pemandangannya”ucap aku berdecak kagum melihat sekeliling aku
“iya ini tempat paling spesial,biasanya kalau aku lagi sumpek aku kesini untuk ungkapin semua perasaan aku”ucap resa menjelaskan
“win aku mau ngomong sesuatu sama kamu”lanjut resa dengan wajah serius sambil memegang kedua tangan aku
Resa pun melanjutkan kata-katanya”buat aku ini waktu yang tepat untuk ungkapin semua rasa yang aku rasain sama kamu dan ini adalah tempat yang tepat buat aku ungkapin ini semua, udah 1 bulan aku kenal kamu, sejak aku kenal kamu entah kenapa aku ngerasa nyaman sama kamu dan akhir-akhir ini rasa itu semakin besar”suasana hening sejenak
“win aku sayang kamu,kamu mau kan jalani hari-hari kamu sama aku dan temani aku,Kamu mau kan jadi pacar aku”ucap resa terlihat keseriusan dan ketulusan dari matanya
Aku terdiam mendengar kata-katanya ternyata selama ini aku dan resa memiliki rasa yang sama
“win aku harap kamu  bisa jawab pertanyaan ku sekarang”ucap resa membuyarkan pikiranku
“aku mau jadi pacar kamu,tapi aku belum boleh pacaran sama keluarga aku”jawab aku dengan menundukan kepala
“aku tau kok kondisi kamu kaya apa, itu bukan hal yang harus di permasalahkan,aku bakal nunggu kamu sampai keluarga mu mengizinkan kamu pacaran”jawab resa sambil mengangkat kepala aku dan memeluk aku.
Hari ini Resa bukanlah sahabat aku lagi tapi kini aku bisa memiliki dia seutuhnya rasanya bahagia sekali bisa memiliki dia seutuhnya
Hari-hari yang aku lalui kini menjadi lebih indah. Semua dapat aku atasi dengan baik karena resa selalu ada dan selalu siap membantu aku saat aku sedang membutuhkannya.

Tanpa terasa hubungan kami pun telah berjalan satu tahun,tahun pertama dapat kita lalui dengan baik tanpa ada sedikitpun masalah rasa sayang ini pun makin besar padanya. Hari ini dia mengajaku untuk merayakan hari jadian kita, tapi sayangnya aku ga bisa karena hari ini ada ekskul yang tidak bisa aku tinggalkan,untungnya resa dapat mengerti.pulang ekskul aku di jemput olehnya. Dia pun memulai pembicaraan antara kita.
”yank besok kamu bisa ga temenin aku ke ultah temen aku”tanya resa sambil mengendarai motornya
“yah yank kayanya ga bisa deh,soalnya besok ada ekskul lagi yank”jawab aku
“please yank temeninn aku,kan udah beberapa bulan ini kamu sibuk sama ekskul kamu,sehari aja temenin aku,soalnya temen-temen aku pada bawa pacar yank”ucap resa sambil merengek
“liat besok yah yank,kalau aku dapat izin dari pembinaku, emang kapan acaranya”jawabku dengan perasaan bingung
“pulang sekolah yank,masalahnya dia temen deket aku yank,  ga datang ga enak akunya”ucapnya dengan rasa kecewa dengan  jawaban aku.
“iya sayang aku besok aku usahain”jawab aku berusaha mencairkan suasana
“janji yah”ucapnya memastikan
“iya”jawab aku
Tak terasa perjalan harus berakhir aku pun turun dari motor resa
“makasih yah yank”ucap aku tersenyum manis
“iya,nyampe rumah langsung mandi,makan,sholat terus istirahat yah”ucapnya memperhatikan aku
“oke bos,hati-hati yah di jalan”jawab aku dengan penuh senyum
Resa  pun pergi meninggalkan aku.

Hari ini seusai jam pelajaran aku menemui pembina aku untuk minta izin,  karena aku tidak bisa mengikuti ekskul hari ini,awalnya sih ga boleh tapi akhirnya aku dapati izin itu, Setelah aku beritahu resa, dia pun menjemput aku dan kami pun pergi ke sebuah tempat makan, Disana sudah banyak sekali teman resa. Aku pun di perkenalkan satu persatu kepada temannya itu. Acara pun di mulai,Seusai acara kita semua ngobrol-ngobrol.
“oya sambil ngobrol,enaknya sambil ngerokok ni ”ucap andi salah satu teman resa sambil mengeluarkan beberapa bungkus rokok dari tasnya.
Resapun ikut mengambil rokok-rokok itu,jujur aku kaget melihat resa merokok,selama 1 tahun ini aku tidak pernah melihatnya merokok.
“ternyata dia seorang perokok”gumam aku dalam hati.
Sepanjang obralan mereka  aku perhatikan resa sudah menghisap sebungkus rokok, Hingga akhirnya acarapun selesai aku dan resa pun pulang,Sepanjang jalan aku hanya diam,sungguh  aku kesal ikut dengannya hari ini, di tengah perjalanan aku meminta dia untuk singgah di sebuah taman di pinggir jalan yang kita lewati.
“Ada apa sih yank”tanya resa bingung karena aku menyuruhnya berhenti
“Ada yang pingin aku omongin sama kamu”jawab aku dengan nada kesal
Resa pun mengikuti aku,Hingga kita terhenti pada sebuah tempat
“apa yang mau kamu omongin”tanya resa mulai kesal
“sejak kapan kamu merokok,kenapa selama ini di hadapan aku ,kamu ga pernah melakukan hal itu. Apa memang ini yang selalu kamu lakuin kalau sama temen-temen kamu selama ini”ucap aku dengan penuh emosi
“udah lumayan lama yank aku ngerokok,aku tau dari indri kalau kamu tuh ga suka sama laki-laki perokok,makannya selama ini aku ga pernah ngeroko di hadapan kamu”jelas resa dengan rasa bersalah
“kamu tau aku ga suka rokok tapi kamu masih aja ngelakuin hal itu,dan kamu sembunyiin selama ini sama aku hal ini”ucap aku kesal
“yank selama ini aku dah coba buat berhenti tapi ga semudah itu semua butuh proses dan sekarang juga aku lagi mengurangi rokok aku, aku cuman ga mau kehilangan kamu cuman gara-gara kebiasaan buruk aku ini”jawabnya kali ini nadanya mulai meninggi
“mengurangi kamu bilang, tadi aja selama kamu ngobrol sama temen kamu, aku liat satu bungkus kamu habisin sendirian”ucap aku dengan emosi memuncak
“yank sebelum aku kenal sama kamu, aku lebih parah dari yang kamu liat tadi”jawab resa lirih
“aku cuman ga mau kamu sakit yank,rokok tuh ga baik buat kesehatan kamu”jawab aku dengan nada yang sedikit menurun
“makasih yank,aku janji bakal nyoba buat terus berhenti merokok”jawab resa sambil mengelus kepala aku
Resa pun melanjutkan perjalanannya mengantarkan aku pulang hingga gang rumah aku. Semua masalah dapat terselesaikan dengan baik di tahun pertama ini.

Kini hubungan aku dan resa tak terasa telah memasuki tahun ke 2, Kali ini dia mengajak aku ke suatu tempat yang tak kalah indahnya dengan danau tempat kita jadian,tapi jaraknya cukup jauh di sana Resa memberikan aku kalung hati yang tertulis nama kita berdua satu di simpan olehnya dan satu lagi oleh aku,Namun tiba-tiba hujan turun karena tidak ada tempat berteduh resa pun mengajak aku mencari tempat untuk berteduh sambil mengendari motornya, setengah perjalanan telah kita lalui hingga akhirnya kita menemukan sebuah halte.”yank kita neduh dulu yah”ucapnya dengan suara menggigil
Aku dan resa pun segera meneduh di halte tersebut, Di lihatnya aku begitu kedinginan dia pun memakaikan jaketnya kepada aku
“pakai yank nanti kamu sakit lagi,”ucapnya sambil membuka kaca helmnya
Aku sungguh terkejut ketika aku lihat wajahnya begitu pucat “kok wajah kamu pucat banget sih,kamu ga apa-apakan?”tanya aku sangat khawatir.
“ga apa-apa kok yank”jawabnya sambil menutup kembali kaca helmnya
Setelah ujan reda Kami memutuskan untuk meneruskan perjalanan, Di sepanjang jalan aku mendengar resa tak berhenti batuk
“Huunk..uuuhhuuk yank kerumah aku dulu yah”ucapnya masih dengan nada menggigil dan terdengar begitu lemah
“ya udah”jawab aku dengan rasa khawatir karena dari tadi resa tak berhenti batuk
Sesampai dirumah resa,aku di sambut hangat oleh keluarganya
“kalian kok basah kuyup begini sih”ucap ibu resa kaget melihat kami berdua
“iya tante tadi kita keujanan di jalan,nyari tempat teduh susah banget”jawab aku sedikit canggung
“ya udah kalian ganti baju dulu sana, abis itu makan siang dah”ucap ibu resa begitu ramah
Aku dan resa pun berganti baju, Aku di pinjami baju oleh kakak Rita kakaknya resa, Resa adalah anak ke2 dari 3 bersaudara,dia punya kakak perempuan dan adik laki-laki yang begitu mirip denganya namanya reza, Seusai berganti pakaian aku ikut nimbrung bersama keluarga resa  dan makan bersama mereka, entah mengapa aku merasa sudah lama mengenal mereka,mereka begitu baik dan ramah pada ku,padahal ini pertama kalinya aku mengenal keluarga resa. Satu jam sudah aku bersama keluarga mereka, namun resa tak juga turun dari kamarnya.
“Resa kok lama banget yah di atas,sebentar yah win tante liat dulu”ucap mama resa
Aku hanya tersenyum, tapi entah kenapa perasaan aku merasa tidak enak aku merasa ada sesuatu yang terjadi pada resa, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa.Sejam berlalu ibunya resa baru turun dari kamar resa.
“resanya kemana tante”tanya aku bingung karena resa tak ikut turun dari kamarnya
“ada kok,tapi kayanya dia demam dan tadi tante suruh dia istirahat,tadi resa pesan katanya kamu pulangnya di antar supir aja,takut mama kamu nyariin ”jawab ibu resa
“ga apa-apa tante nanti saya naik angkutan aja,oya tante kayanya saya harus pulang soalnya udah larut malam”ucap aku, Entah mengapa kekhawatiran aku semakin menjadi-jadi
“kok buru-buru sih”ucap bapak resa
“iya om soalnya aku takut ibu di rumah nyariin kan tadi ga bilang dulu, makasih yah om,tante,kakak atas semuanya dan maaf saya udah ngerepotin semuanya ni”jawab aku sambil berpamitan pada mereka
“ga kok,kita malah senang kamu main ke sini”jawab kak rita
“ia, tante dan om juga seneng kamu jangan kapok yah main kesini”ucap papa resa
“sering-sering yah sayang main ke sini,janji yah”ucap mama resa sambil memeluk aku
Aku tersenyum menjawab ucapan mamanya resa, Begitu harmonis dan ramah sekali keluarga resa terhadap aku. Akhirnya aku di antar pulang oleh supir di rumah resa, Aku pulang tanpa aku tahu bagaimana keadaan resa,sempat aku sms dia selama di perjalanan,Namun tidak ada satu pun sms ku yang di balasnya olehnya.

Tak terasa 3 hari berlalu, Resa tak juga menghubungi aku, bingung apa lagi yang harus aku lakukan.perasaan aku begitu tak karuan ada rasa cemas dan kesal mengelayut di hati aku.
“eh. Kenapa loe dari tadi gue liatin bengong aja”ucap indri membuyarkan lamunan aku
“lagi sebel gue ndri sama resa”jawab aku cemberut
“apa yang di lakuin sih resa sampai bikin loe bete gini”tanya indri begitu bersemangat
“beberapa hari ini dia ga hubungin gue,sms ga di bales,telpon gue juga ga pernah di angkat”jelas aku
“kok bisa,loe bikin salah kali, atau dia punya cewe baru”ucap indri meledek aku
“ih jahat banget sih loe”ucap aku kesal
“hheehee.. ceritain dong sama gue asal mulanya sampai kaya gini”ucap indri memohon
Akhirnya aku cerita kan apa yang terjadi dengan kami, dan indri menyarankan aku untuk berkunjung kerumah resa sehabis pulang sekolah.
Usai pelajaran aku dan indri pun pergi kerumah resa,tapi ternyata aku tak mendapati hasil sesampai di rumahnya tak ada seorang pun yang aku temui, Rumah resa terlihat sepi dan kosong. Bahkan pembantu di rumahnya pun tak ada.
“udahlah mungkin mereka lagi pada pergi kali, nanti kita coba lagi yah”ucap indri mencoba menghibur aku
“mending kalau pergi datang lagi,tapi kalau mereka pindah rumah gimana ndri”ucap aku kecewa
“itu semua ga akan terjadi,resa sayang sama loe dan dia ga akan ninggalin loe, percaya deh”ucap indri meyakinkan aku
“kalau sayang dia ga akan giniin gue ndri”lirih aku
Indri hanya diam, tak mampu menjawab kata-kata terakhir aku.

Hari demi hari aku lewati tanpa resa semua begitu berubah, Tak ada lagi tawa yang tercipta kini hanya tersisa kesedihan. Tiba-tiba hp aku berdering, Ketika ada panggilan dari nomor yang tak aku kenal,
“Asalamualaikum”ucap aku mengangkat telephone
“walaikumsalam”jawab orang di serbang sana
“maaf ini siapa yah”tanya aku pada seorang perempuan di seberang sana
“ini kakak Rita”jawab suara di seberang sana
“kakak rita, Apa kabar kakak dan ada apa yah kakak tumben telpon aku”ucap aku bingung
“baik de,oya kakak pengen cerita sama kamu”ucap kakak rita begitu lirih.
“Cerita aja kakak,siapa tau aku bisa bantu kakak”jawab aku
“kakak bingung mau cerita sama siapa lagi, dan kakak inget kamu. Makannya kakak telphone kamu”ucap kak Rita
Kakak Rita pun mencerikan kisahnya bersama pacarnya yang belum mendapatkan restu dari orang tuanya,karena penampilan pacar kakak rita yang tak di sukai,padahal kakak rita sudah berkali-kali meminta pada pacarnya untuk mengganti penampilan pacarnya itu, namun yang di dapati oleh kakak rita yaitu kata putus,dan itu semua ga bisa kakak rita terima karena rasa sayang kakak rita udah begitu besar sama pacarnya itu.
“ya udah lah kakak ngapain di pikirin cowo kaya gitu,cowo yang ga mau berkorban buat kakak,aku yakin suatu saat nanti akan ada cowo yang lebih baik yang bakal gantiin cowo kakak itu.dan rasa sayang itu lama-lama juga bakal hilang,wajar kalau saat ini kakak begitu sakit tapi lama kelamaan semua itu bakal hilang, sabar yah kakak”saran aku mencoba menenangkan
“makasih yah sayang, emang ga salah resa milih kamu”ucap kakak rita
“bisa aja kakak”jawab aku
“sayang udah dulu yah, kamu jangan lupa istirahat dan makasih atas saran kamu”ucap kakak rita sambil mengakhiri telponnya
Ada kekecewaan di dalam hati aku, padahal aku pingin banget nanya soal resa tapi memang suasananya ga tepat.
Semenjak kejadian itu Kakaknya resa lebih sering telpon atau sms aku, tapi aku belum juga berani untuk menanyakan resa padanya.

Kini 2 minggu berlalu aku lalui tanpa resa, Tetapi sekarang semua sudah tak begitu berat aku lalui,aku mulai terbiasa tanpa dia.
Hari ini aku pulang bersama indri, Ketika sedang jalan menuju gerbang, aku melihat sosok laki-laki yang sudah lama tak aku temui, Namun aku ragu setelah aku mendekat pada sosok yang tadi aku lihat ternyata benar itu resa, Aku alihkan pandanganku seolah aku tak melihatnya.Padahal hati aku begitu bahagia ketika aku melihat resa,ada rasa rindu yang begitu besar padanya,Namun aku tetap memalingkan wajah aku
“win itukan resa”ucap indri terkejut melihat resa
“bukan ndri resa udah ga ada lagi dalam hidup gue” jawab aku tanpa menoleh ke arah yang indri tuju
“bener tau itu resa”ucap indri meyakinkan aku
Namun aku terus berjalan hingga melewati resa.Resa pun mengejar aku
“win...win”panggil resa, Namun aku terus berjalan bahkan mempercepat jalan aku, hingga akhirnya resa dapat meraih tanganku.
“kamu kenapa sih”tanya resa
“lepasin tangan aku”ucap aku sambil melepaskan genggaman tangannya
“aku bakal lepasin tangan kamu asal kamu mau dengerin penjelasan aku”jelas resa
“ga ada yang perlu di jelasin”bentak aku entah mengapa airmata aku keluar dari sela-sela mataku
“win mending loe dengerin dulu penjelasan resa, biar  semua masalah bisa clear dengan baik,jangan emosi gini malu tau di liatin orang”saran indri
“sana naik , selesaiin semua dengan baik okay”lanjut indri
Aku pun ikut mengikuti kata-kata indri, dan resa melajukan motornya ke danau tempat pertama kita jadian. Disana dia menjelaskan kenapa selama ini dia menghilang.
“aku tau kamu marah sama aku, aku menghilang gitu aja dalam hidupmu, bukan maksud aku untuk ninggalin kamu,tapi ada satu hal yang tak bisa aku katakan sama kamu yang ga bisa aku jelasin sama kamu”ucapnya
“kenaapa ga bisa di jelasin apakah serumit itu hingga kamu ga bisa jelasin semua itu”jawab aku kesal
“oke, aku bakal jelasin sama kamu, aku pergi karena beberapa hari ini, karena aku di ajak mama ke bandung,mama bertengkar hebat sama kakak dan mama menyita hp aku karena mama ga mau ada yang tau keberadaan kita di sana”ucap resa menjelaskan pada aku
Aku pun menerima alasannya itu, Karena alasan itu masuk akal dan sama seperti yang di ungkapkan kakak rita.
“terus sekarang semua udah selesai”ucap aku
“udah semua dapat terselesaikan dengan baik, kamu mau kan maafin aku”tanya resa dengan penuh penyesalan
Aku hanya mengagukan kepala menjawab pertanyaannya itu
“aku sayang sama kamu”ucap resa sambil memeluk aku
“janji yah jangan tinggalin aku lagi”ucap aku memeluk erat resa
“aku janji”jawab resa
Semakin banyak masalah yang aku hadapi bersama resa, Semakin banyak yang aku ketahui tentang resa, Hari-hari aku kini kembali di penuhi dengan tawa dan canda, dan aku pun semakin dekat dengan keluarga resa karena aku semakin sering main ke sana.Hal yang selama ini selalu aku mimpikan kini menjadi sebuah kenyataan yang begitu indah,aku tak ingin semua hilang dan berakhir.
Hari kelulusan sekolah pun datang, Aku dan Resa lulus dengan hasil yang memuaskan. Resa memutuskan untuk masuk kesalah satu SMU terfavorit di tangerang, Sedangkan aku lebih memilih masuk ke SMK analis pangan di tangerang dan semua ini malah membuat kami semakin dekat walau jarang bertemu.

Memasuki tahun ke 4 ,Entah mengapa resa menjadi lebih jauh dari aku, Resa tak lagi sesering dulu berada di samping aku. Yah aku akui semenjak masuk SMU kami jadi lebih sibuk sekolah, bahkan sms pun jarang. Aku pun semakin sering mendengar dia jatuh sakit dan sesekali aku menjenguknya, tetapi resa dan keluarganya selalu bilang bahwa resa hanya kecapean karena banyak kegiatan di SMUnya, Hingga suatu hari dia mengajak aku untuk pergi jalan-jalan. Dari pagi sampai malam aku pergi bersama-sama dengannya, dia pun mengantarkan aku pulang
“ada satu hal yang mau aku sampaikan sama kamu” ucapnya begitu serius setelah sampai di gang rumah aku
“ada apa sih yank kok serius banget”jawab aku bingung melihat wajahnya berubah menjadi begitu serius
“mungkin ini bakal terdengar begitu menyakitkan, tapi aku harus bilang ini sama kamu,aku rasa hubungan kita cukup sampai di sini aja”ucap resa dengan suara lirih
Aku begitu tercengah mendengar kata-katanya,”kenapa emangnya aku salah apa sampai kamu mutusin aku kaya gini”
“kamu ga punya salah apa-apa,yang pasti harus kamu tahu kalau aku udah ga nyaman sama kamu, makasih atas semua dan aku harap kamu dapat menerima ini semua”jawab resa dan pergi meninggalkan aku sendiri.
Aku hanya bisa terdiam dan tanpa aku sadari resa telah jauh meninggalkan aku.Airmata yang menemani aku pulang hingga sampai di kamar aku ,rasa sakit yang aku derita lebih sakit dari semua hal yang aku alami selama ini, orang yang aku sayangi dengan mudahnya mengucapkan kata putus dan meninggalkan aku begitu saja. Tanpa aku tau apa salah aku.
Setelah kejadian semalam resa sama sekali tak sms ataupun telphone aku, Berkali-kali aku sms dan telphone dia untuk meminta penjelasan yang sejelas-jelasnya tentang keputusan sepihaknya itu. Namun tak satupun di gubris olehnya. Hingga rasa cinta dan sayang di hati ini berubah menjadi rasa benci akan sikapnya itu.

Hari-hari kini aku lalui tanpa bersemangat semua begitu berbeda, resa tak lagi ada di samping aku yang ada hanya rasa sakit yang tertinggal, Butuh waktu cukup lama untuk aku melupakannya dan sekarang aku lebih bisa terima kenyataan dan semua lebih baik dari hari kemarin., walau aku belum bisa melupakkannya,  Semenjak aku putus dengan resa tak ada satu nomor keluarganya yang dapat aku hubungi . Kakak rita pun kini sudah tak lagi menghubungi aku.
Malam ini entah mengapa ada rasa rindu yang begitu besar pada resa, rasanya aku ingin bertemu dengannya, Tapi tak ada yang bisa aku perbuat, hingga aku tertidur lelap,

Sore itu hp aku berdering,ketika aku lihat ternyata nomor yang tak aku kenali, Aku pun mengangkatnya
“hallo, siapa ini??”sapa aku pada orang di seberang sana
“hallo ini bener winda”ucap orang di seberang sana
“ia benar, ini siapa” jawab aku dan mengulangi pertanyaan aku
“ini kak rita win”ucap orang di serbang sana dengan lirih
“kak rita, ada apa kak”tanya aku bingung karena selama ini kak rita telah menghilang semenjak resa memutuskan aku
“kamu bisa ga ke rumah sakit sekarang”ucap kak rita, dengan suara begitu sedih
“siapa yang sakit kak”tanya aku bingung
“udah kamu ke rumah sakit aja,nanti kamu akan tau siapa yang sakit, ajak juga indri yah”jawab kak rita sambil memberikan alamat rumah sakit dan ruangannya
“makasih yah de, kakak harap kamu bisa datang”ucap kak rita sambil mengakhiri telpon
Aku pun tanpa membuang waktu langsung pergi dan tak lupa aku ajak indri turut bersama aku, Sesampai di rumah sakit, aku pun langsung menanyakan ruangan yang aku tuju. Dan langsung menuju ruangan tersebut. Setelah sampai di depan ruangan yang aku tuju begitu tercengah aku ketika ku lihat bacaan yang tertera di depan pintu ICU, hati aku semakin khawatir aku takut yang berada di dalam adalah orang yang aku sayang,aku pun terdiam di depan pintu bertuliskan ICU, aku berharap aku kak rita salah memberitahu ruangan yang aku tuju. Indri mencoba menenangkan aku. Hingga ada suara yang memanggilku dari belakang
“winda” panggil kak rita di sertai mama resa
“tante , kakak”aku pun menghampiri mereka bersama indri
“kamu apa kabar”tanya mama resa
“baik tante, resa kemana tante”jawab aku entah mengapa pertanyaan itu melontar begitu saja dari mulut aku
Mama resa pun langsung menangis mendengar pertanyaan aku dan kak rita pun mencoba menenangkan
Aku dan indri pun bingung melihatnya dan terdiam.
“apa yang sebenarnya terjadi tante sama resa, kok tante nangis”tanya aku penasaran
Suasana hening sesaat, hingga akhirnya mama resa mulai tenang dan menjelaskan
“win kamu adalah wanita pertama yang resa bawa ke rumah dan di kenalkan sama kami,kamu juga wanita pertama yang mengenalkan cinta sama resa, Sejak resa kenal kamu,dia berubah menjadi anak yang baik,telihat jelas begitu tulus cintanya padamu, terlihat jelas bahwa dia tak ingin kehilangan mu,tante rasa kamu juga begitu. Kalian terlihat begitu saling mencintai, waktu itu resa pernah meninggalkan kamu beberapa bulan kan”tanya  mama resa, aku pun mengaguk,dan mama resa melanjutkan pembicaraannya “sebenernya dia ninggalin kamu untuk berobat ke jakarta, dia ga mau kamu tahu soal penyakitnya karena takut kamu mengkhawatirkannya,makannya dia lebih memilih berbohong padamu”
Entah mengapa hati aku terasa sakit dan takut, airmata aku tak terasa mengalir”resa sakit apa  tante”
“dia terkena kanker paru-paru dan kini kanker itu semakin menjalar, dokter bilang kanker di tubuhnya telah memasuki stadium 4”jelas mama resa lirih
Aku pun tak kuasa mendengar jawaban itu,airmata aku semakin deras mengalir, aku tak mampu untuk membayangkan betapa menderitanya orang yang aku sayangi selama ini.Mama resa pun mendekap aku erat
”sabar yah sayang,apa yang kamu rasain sama kaya apa yang tante rasain. Kita sama-sama ga mau kehilangan resa. Tapi kalau itu kehendak tuhan kita hanya bisa menerima ini semua, sekarang kamu lihat keadaan resa dulu,dia pasti senang kamu datang” ucap mama resa dan menghapus airmata di pipi aku
Aku dan indri pun memasuki ruang ICU, kita berganti pakaian dan mensterilkan badan kita, Ketika aku masuk ke dalam ruangan itu, Langkah kaki aku terhenti, Ketika aku melihat sosok pria yang aku sayangi sedang terbaring tak berdaya dengan selang dan kabel-kabel di tubuhnya,Airmata aku mengalir kembali dan indri pun berusaha menguatkan aku untuk mendekat ke sosok tersebut.
Sampai di dekat resa  aku benar tak kuasa melihatnya, terlihat begitu tenang wajahnya ,tapi aku tau pasti dia sedang menahan rasa sakitnya itu
“yank bangun, sekarang aku ada di sini,jangan tidur terus donk”ucap aku lirih
“iya resa bangun donk, ada winda ni,dari beberapa bulan ini dia pengen ketemu banget sama loe, makannya sekarang dia datang”ucap indri dengan airmata yang mengalir di pipinya
Aku tak mampu berkata-kata lagi, Aku genggam tangannya dan airmata jatuh dan menyentuh tangannya. Karena melihat kondisi aku indri mengajak aku keluar.
“resa istirahat yang banyak yah, aku sama winda nunggu kamu di luar”ucap indri sambil merangkul aku untuk pergi
Begitu berat untuk aku meninggalkannya. Tapi jujur aku tak sanggup bila harus berada terus menerus di dalam ,dengan melihat kondisinya saat ini. Hingga malam aku di sana tak sanggup aku untuk meninggalkannya aku takut terjadi sesuatu dengannya, Tapi aku harus pulang, karena ibu aku sudah mengkhawatirkan aku. Aku dan indri pun berpamitan pada keluarga resa dan di antar pulang oleh supir. Sesampai dirumah aku malah tidak bisa tidur aku terus sms kak rita agar aku tahu kondisi resa.
Kak kalau ada perkembangan tentang resa kasih tahu aku yah
Kak Rita pun membalas
Iya ade ku tersayang
Udah malem ni
Kamu harus istirahat,jangan mikirin resa terus
Nanti kamu sakit lagi dan pasti resa bakal sedih kalau kamu sakit
Kamu istirahat yah           J
Selamat istirahat
Have a nice dreamJ
Aku pun terlelap.

 Esok paginya aku pun segera bersiap untuk berangkat sekolah, seusai sarapan aku lihat hp aku, Begitu terkejut aku ketika aku lihat ada 56 panggilan tak terjawab aku lihat ternyata semua dari kak rita,Aku pun jadi bertanya-tanya apa yang terjadi sampai sebanyak ini panggilan tak terjawab.Aku pun berpamitan,Aku coba menghubungi kembali kak Rita, Namun tak ada jawaban dari kak Rita.lalu aku mencoba sms kak Rita
Maaf kak semalam aku udah tidur
Jadi tidak bisa angkat telpon kakak
Emangnya ada apa yah kak???
Sms aku pun tak ada jawaban, Rasa khawatir menyelimuti diriku, Tapi aku terus mencoba berbaik sangka dan menenangkan perasaan aku.Hari ini aku ga konsen belajar,Hingga waktu pun terasa lama, Waktu istirahat ini aku pergunakan untuk merayu pembina ekskul aku untuk meminta izin padanya,karena pulang sekolah nanti aku akan menjenguk kekasihku tersayang,Hari ini perasaan aku ingin sekali bertemu dengannya dan entah mengapa perasaan aku tidak enak terhadap resa. Bel tanda pulang sekolah pun berbunyi dan handphone aku pun berdering. Aku lihat ternyata kak Rita tanpa membuang waktu aku pun langsung mengangkatnya
“Assalamualaikum, ada apa kak,maaf semalam telphonnya ga aku angkat soalnya aku udah tidur kak”ucap aku pada kak rita
“walaikumsalam, ga apa-apa de,oya sekarang kamu bisa ga ke rumah sakit,udah pulang sekolah kan”jawab kak rita sambil menangis
“iya kak bisa,emang ada apa kak”ucap aku penuh dengan rasa penasaran
“kamu kesini aja yah, cepetan”jawab kak rita
Tanpa membuang waktu aku pun mempercepat langkah aku,walau rasanya kaki ini sudah begitu lemas untuk  melangkah,hingga aku pun memasuki ruang ICU, tanpa banyak bicara mama resa menyuruh aku untuk masuk ke ruang ICU.
Kembali aku tak dapat menahan airmata ini,Aku lihat Resa sudah begitu lemas dan tak mampu menahan penyakitnya lagi.aku pun melangkah ke hadapan resa.Aku genggam tangannya
“Udah saatnya kamu bangun sa, Udah terlalu lama kamu tertidur, aku kangen sama kamu, dikit lagi hari jadian kita yang ke 4,aku pengen banget ngerayain hari jadian kita di danau sama kamu, kamu harus janji yah buat bangun dan terus melawan penyakit kamu itu”ucap aku dengan derai airmata yang tak mampu lagi aku tahan
Seketika tangan resa menggenggam erat tangan aku, aku pun terkejut melihat reaksi yang di berikan resa,terlihat mata resa yang berkedip, Namun rasanya berat sekali baginya untuk membuka matanya,Akuppun memanggil suster dan ketika dokter dan suster datang beberapa saat genggaman itu mulai melemah hingga alat pemacu jantung pun berubah menjadi garis lurus.
Dokter langsung menangani resa, Tanpa menyuruh aku untuk keluar aku hanya bisa memanggil namanya dan terus memberi dia semangat untuk bertahan,Sampai dokter menyatakan menyerah.Aku tak kuasa melihat tubuh resa yang kini menjadi kaku,Terdengar jerit tangis  mama dan kakak rita.Tubuh resa pun di tutup oleh kain putih,Ketika aku melihat hal itu tiba-tiba tubuh aku terasa begitu lemas dan tak berdaya hingga aku pun jatuh pingsan.
Entah apa yang aku alami ketika aku bangun ternyata aku sudah berada di kamar aku. Aku berharap kejadian itu hanya mimpi, Tapi ternyata semua kenyataan, Karena aku lihat ada indri di samping aku dengan busana hitam-hitam
“sabar yah, gue yakin ini jalan terbaik buat resa”ucap indri dan memeluk aku erat
“terus sekarang resa gimana”tanya aku lemas
Indri menangis begitu terisak mendengar pertanyaan aku.lalu indri memeluk aku dan berkata“dia udah di makamin,tadinya mau nungguin loe tapi loe ga sadar-sadar”
Jawaban indri membuatku semakin terpukul, Begitu berat rasanya kenyataan ini harus aku pikul, Seakan tuhan ga adil akan diri aku kenapa harus resa yang pergi kenapa bukan aku saja, Aku tak mampu bila harus menjalani kehidupan ini tanpa resa.

Kepergian resa membuat aku berhenti sejenak menjalani kehidupan aku. Hingga orang tua aku membawa aku ke seorang psikiater, Sebulan aku ikuti terapi, Hingga akhirnya aku bisa menerima kenyataan ini, Kenyataan bahwa resa telah pergi dan takkan kembali lagi dalam kehidupan aku. Tak luput  indri pun selalu menguatkan aku, Malam ini aku putuskan untuk mengemas barang-barang pemberian resa,Esok siang akan aku kembalikan semua barang ini pada keluarganya, Aku tak ingin larut dalam kesedihan, karena entah mengapa airmata aku mengalir begitu saja ketika aku melihat barang-barang ini bayangan tentang resa muncul kembali dan kisah-kisah terindah kita kembali terbayang.
Siang ini aku kerumah resa dengan membawa kotak berisi barang-barang resa dan es krim reza, Ketika aku sampai di depan pintu rumah  resa aku dapati Reza sedang main seorang diri
“kakak”sapanya ketika melihat aku
“hai. Giman kabar kamu,ini kakak bawa sesuatu buat kamu”jawab aku sambil memberikan es krim yang aku bawa
“baik kakak. Makasih yah”jawabnya begitu bergembira
“mama ada de”tanya aku sambil mengusap kepalanya
Belum sempat Reza menjawab kak Rita keluar dari dalam rumah
“winda”sapa kak rita sambil menyambut memeluk aku
“gimana kabar de,udah lama ga main kesini”ucap kak rita
“aku baik kak,aku lagi banyak tugas sekolah”jawab  aku
“ayo masuk dulu”ajak kak rita
“ga usah kak, aku kesini Cuma mau balikin ini”jawab aku sambil memberikan kotak yang aku bawa pada kak rita
”kenapa kamu balikin semua ini de”tanya kak rita seusai melihat isi kotak yang aku bawa
“aku rasa aku sudah tak mampu untuk menyimpan ini semua, maaf yah kak aku ga bisa lama-lama aku harus segera pulang,permisi”ucap aku lalu aku pun pergi meninggalkan rumah resa
Aku tak mampu berlama-lama di sana begitu banyak kenangan yang terukir di rumah itu dan aku tak mampu untuk melihat reza karena wajahnya begitu mirip dengan resa, Itu semua hanya akan membuat aku kembali terbayang sosok resa.

Semenjak hari itu aku tak pernah lagi berkunjung ke rumah resa, Namun  bagi aku hal terindah yang aku rasakan adalah ketika aku sempat mengenal dan memiliki resa, walau hanya sementara, Banyak hal yang aku temukan dari  resa, Aku menemukan arti sebuah kasih sayang,menghargai dan indahnya di cintai. Hingga hari ini Resa tak dapat aku lupakan bahkan tak mampu diri ini melupakannya, Karena dia akan selalu hidup di hati ku.

Selama jalan Cinta Pertama Aku, Aku yakin saat ini kau sedang bahagia di dalam Surga dan Kelak kisah kita kan abadi di dalam sana.


 Profil Penulis

Nama                     :Umi Kulsum
Pekerjaan              :Mahasiswa
Email                     :umiiciiyoungestchildren@yahoo.com
Facebook               :umii wishy-washy

Mohon Kritik dan sarannya yah